Dibandingkan
mineral lain, seperti kalsium dan zat besi, Selenium mungkin jarang Anda
dengar. Padahal, mineral
mikro ini memiliki fungsi dan manfaat untuk kebaikan tubuh. Manfaat
selenium pun tak main-main, termasuk menjaga kesehatan jantung dan menurunkan
risiko kanker.
Apa itu selenium?
Selenium
adalah salah satu mineral mikro yang diperlukan tubuh dalam jumlah kecil. Walau
dibutuhkan dalam kadar yang sedikit, selenium menjalankan fungsi vital untuk
kinerja tubuh.
Beberapa
fungsi selenium untuk tubuh, yaitu:
- Membantu
tubuh dalam memproduksi protein khusus yang berperan dalam mencegah
kerusakan sel
- Membantu
fungsi kognitif
- Menjaga
kesehatan sistem imun
- Memelihara
kesuburan pada wanita dan pria
- Berkontribusi
dalam sintesis DNA
Manfaat selenium untuk kebaikan tubuh
Selenium
merupakan mineral yang menakjubkan. Tak hanya menjalankan fungsi di atas,
selenium juga memiliki sejumlah manfaat lain. Berikut ini manfaat selenium yang
perlu untuk diketahui:
1. Menangkal radikal bebas
Selenium
dapat bertindak sebagai molekul antioksidan untuk melawan radikal
bebas berlebih. Kondisi radikal bebas yang berlebih dapat memicu tekanan
oksidatif dan berujung pada kerusakan sel dan menyebabkan berbagai penyakit.
2. Melawan panyakit jantung
Kadar
selenium yang rendah telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit
jantung, sehingga konsumsi mineral ini dengan cukup dapat melindungi kesehatan
organ tersebut.
Selenium
juga membantu menurunkan gejala peradangan pada tubuh ?yang dapat menjadi
faktor risiko utama penyakit jantung. Selenium dapat membantu menurunkan risiko
penyakit jantung dengan mengurangi peradangan dan tekanan oksidatif dalam
tubuh. Stres dan peradangan oksidatif telah dikaitkan dengan aterosklerosis
atau penumpukan plak di pembuluh darah.
Aterosklerosis
dapat menyebabkan masalah kesehatan yang berbahaya seperti stroke, serangan
jantung, dan penyakit jantung.
3. Menurunkan risiko kanker
Tekanan
oksidatif karena radikal bebas berlebih dapat menimbulkan beragam penyakit,
termasuk kanker. Dengan sifat antioksidannya, selenium dapat membantu
menurunkan risiko kanker sekaligus meningkatkan sistem imun tubuh.
Sebanyak
69 penelitian menemukan, kadar selenium yang tinggi dikaitkan dengan risiko
kanker yang rendah, termasuk kanker payudara, kanker paru-paru, kanker
usus besar, dan kanker prostat. Manfaat selenium tersebut utamanya didapatkan
dari konsumsi makanan sehat, bukan suplemen.
4. Menjaga kesehatan kelenjar tiroid
Jaringan
kelenjar tiroid mengandung selenium yang tinggi dibandingkan bagian tubuh lain.
Dengan demikian, rutin mengonsumsi makanan yang mengandung selenium penting
untuk menjaga fungsi dan kesehatan kelenjar tersebut.
Selenium dapat melindungi tiroid dari kerusakan oksidatif, serta memainkan peran penting dalam produksi hormon-hormon tiroid.
Selenium dapat melindungi tiroid dari kerusakan oksidatif, serta memainkan peran penting dalam produksi hormon-hormon tiroid.
Dengan
kelenjar tiroid yang sehat, pengendalian metabolisme dapat menjadi optimal.
Begitu juga dengan kontrol pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
5. Melawan penurunan kondisi mental
Para
ahli juga memercayai, selenium dapat membantu kecakapan verbal seseorang dan
fungsi mental lain pada penderita gangguan kognitif ringan. Tak hanya itu, diet
Mediterania yang makanan utamanya banyak mengandung selenium, dikaitkan dengan
penurunan risiko penyakit Alzheimer.
Beberapa
penelitian telah menemukan bahwa penderita penyakit Alzheimer memiliki kadar
selenium yang rendah di tubuh mereka.
6. Berpotensi meredakan gejala asma
Karena
selenium berpotensi untuk mengurangi peradangan, beberapa penelitian telah menemukan
bahwa mineral ini dapat membantu meredakan gejala yang berkaitan dengan asma.
Menurut sebuah studi, orang yang menderita asma cenderung memiliki kadar
selenium yang rendah di tubuh mereka.
Walau
begitu, penelitian yang lebih besar diperlukan untuk menguatkan manfaat
selenium untuk asma tersebut.
Manfaat selenium bisa didapat dengan konsumsi makanan ini
Berikut
ini makanan yang menjadi sumber selenium, yang bisa Anda konsumsi:
- Tiram
- Kacang
Brazil
- Tuna sirip
kuning
- Telur
- Sarden
- Biji bunga
matahari
- Dada ayam
- Jamur
Shiitake
Mengonsumsi makanan sehat bervariasi di atas
penting untuk Anda lakukan. Sebab, kadar selenium di pangan tumbuhan akan
bergantung pada kadar selenium di tanah tempat mananan tersebut tumbuh. Selenium jaman dulu ada di makanan tetapi karena sistem
perkebunan dunia selenium skrg hampir tdk ditemukan ditanah dan dimakanan.
Selenium yang dijual skrg adalah
selenium sintetis.. apa bedanya yang sintetis dan alami? Yang sintetis sulit
diserap krn tubuh tidak mengenal selenium dalam bentuk ini yang alami mudah
diserap dan mudah terpakai oleh tubuh.
Saat ini di indonesia hanya 2 produk
yang punya RE-NATURED Selenium, yaitu NU-VIT dan Vita balance
No comments:
Post a Comment